Hidayah al-Adzkiya : Bismillah ar-Rohman ar-Rohim


بسم الله الرحمن الرحيم

“Dengan menyebut Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

Diantara makna yang terkandung dalam lafazh basmalah, bahwa huruf "bâ" mengandung makna bahâ`allôh (keluhuran Alloh), "sîn" bermakna sanâ`allôh (keagungan Alloh), dan "mîm" bermakna majdullôh (keagungan Alloh). Pendapat yang lain menyebutkan, bahwa "bâ” bermakna bukâ` at-ta`ibîn (menangisnya orang-orang yang bertaubat), "sîn" bermakna sahw al-ghôfilîn (lalainya orang-orang yang lalai), dan "mîm" bermakna maghfiroh Allôh (ampunan Alloh).

Lafazh Alloh merupakan sulthôn al-asmâ`, yaitu nama yang menghimpun seluruh nama-nama Alloh dalam asmâ` al-husnâ. Sedangkan “ar-Rohmân” dan “ar-Rohîm” adalah dua nama Alloh, diantara maknanya adalah, bahwa ar-Rohmân adalah Alloh yang selalu memberi apabila dipinta, dan ar-rohîm adalah Alloh yang tidak suka jika tidak dipinta. Penggunaan kedua nama ini mengandung isyarat bahwa rohmat Alloh mendahului murka-Nya. Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إن لله تعالى مائة رحمة، أمسك عنده تسعة وتسعين وأنزل منها رحمة واحدة فيها تتراحمون، وان الله تعالى يضمها يوم القيامة إلى تلك فيرحم بها عباده

Sesungguhnya Alloh memiliki seratus rohmat (kasih sayang), Dia menahan 99 di sisi-Nya, dan menurunkan satu dari rohmat-rohmat-Nya tersebut, dengannya kalian saling menyayangi. Dan sesungguhnya Alloh akan mengumpulkannya dengan rohmat-rohmat-Nya itu pada hari kiamat, Dia menyayangi hamba-hamba-Nya dengan rohmat-rohmat itu.

Lafazh “bismillâh ar-rohmân ar-rohîm” mengandung berbagai keistimewaan, diantaranya dijelaskan dalam sebuah hadits:

لا يرد دعاء أوله بسم الله الرحمن الرحيم

Do’a yang diawali dengan “bismillâh ar-rohmân ar-rohîm” tidak akan ditolak.

Keistimewaan lain diriwayatkan dalam hadits mi'rôj, bahwa Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:

ليلة أسري بي إلى السماء نزل جبريل عليّ وقال يا محمد افتح عينيك، ففتحت عيني فنظرت وإذا أنا عند شجرة عظيمة وعندها قبة من درة بيضاء ولها باب من ذهب أحمر وعلى الباب قفل من ذهب أحمر لو اجتمع من في الدنيا وصعدوا على تلك القبة كانوا مثل الطائر الجالس على الجبل أو كالسابح في البحر فرأيت هذه الأنهار تجري من القبة فلما أردت أن أرجع قال لي جبريل إلى أين تذهب ألا تدخلها فقلت يا أخي يا جبريل كيف أدخلها وعليها قفل من ذهب فقال افتحه فإن مفتاحها بسم الله الرحمن الرحيم فرأيت نهر الماء يجري من ميم بسم ورأيت نهر اللبن يجري من هاء الجلالة ورأيت نهر الخمر يجري من ميم الرحمن ورأيت نهر العسل يجري من ميم الرحيم فعلمت أن هذه الأنهار منبعها من بسم الله الرحمن الرحيم

Pada malam aku diberjalankan ke langit, Jibril turun kepadaku dan berkata, "Wahai Muhammad bukalah kedua matamu!" Kemudian aku membuka mataku, pada saat itu aku berada di dekat sebuah pohon besar, di sana terdapat kubah dari mutiara putih, kubah tersebut mempunyai pintu dari emas merah, dan pada pintu itu terdapat kunci dari emas merah. Jika manusia yang ada di dunia berkumpul dan menaiki kubah tersebut, maka mereka seperti burung yang bertengger di atas gunung, atau seperti orang yang berenang di lautan. Kemudian aku melihat sungai-sungai yang mengalir dari kubah tersebut, ketika aku hendak kembali, Jibril berkata kepadaku, "Mau ke mana engkau, tidakkah engkau memasukinya?" Aku berkata, "Wahai Jibril, bagaimana aku memasukinya, kubah itu mempunyai kunci dari emas." Jibril berkata, "Bukalah, sungguh kuncinya adalah bismillâh ar-rohmân ar-rohîm." Lalu aku melihat sungai air mengalir dari “mîm” lafazh "bismi", sungai susu megalir dari "ha" lafazh “Alloh”, aku melihat sungai arak mengalir dari "mîm" lafazh "ar-rohmân", dan aku melihar sungai madu mengalir dari 'mîm" lafazh "ar-rohîm. Maka aku mengetahui bahwa sumber sungai-sungai ini bersumber dari lafazh bismillâh ar-rohmân ar-rohîm.

Wall ôhu a’lam bish showâb
ــــــــــــــــــــــــــــــــ
Referensi:
1. Hid âyah al-Adzkiyâ`
2. Salâlim al-Fudholâ`
3. Kifâyah al-Atiqiyâ`
FB Comments
0 Blogger Comments
Home