Hidayah al-Adzkiya : Muqoddimah


1- اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمُوَفِّقِ لِلْعُلَا * حَمْدًا يُوَافِيْ بِرَّهُ الْمُتَكَامِلَا
2- ثُمَّ الصَّلَاةُ عَلَى الرَّسُوْلِ الْمُصْطَفَى * وَالْآلِ مَعْ صَحْبٍ وَتُبَّاعٍ وِلَا
Segala puji bagi Alloh yang memberi pertolongan untuk meraih keluhuran.
Dengan pujian yang mengimbangi kebaikan-Nya yang sempurna.
Kemudian sholawat dan salam semoga tetap kepada Rosul terpilih,
keluarga, beserta sahabat dan pengikutnya secara berkesinambungan.

Pujian kepada Alloh

Puji (al-hamd) adalah memuji dengan alat komunikasi, karena keindahan ikhiyâriy (bersifat pilihan), baik secara haqîqiy maupun hukmiy, disertai dengan mengagungkan secara lahir dan bathin. Orang yang memuji tidak boleh mengi'tiqadkan sesuatu yang menyalahi sifat-sifat baik yang ia ucapkan dalam pujiannya, dan tidak boleh menyalahi sifat-sifat baik tersebut alam perbuatan tubuhnya. Pujian dapat disandingkan dengan nikmat dari yang kita puji maupun tidak.

Mushonnif kitab ini, Syaykh Zaynuddîn al-Ma'bariy Rohimahullôh, memuji kepada Alloh Subhânahu wa ta'âlâ yang telah memberikan pertolongan (tawfîq) untuk meraih keluhuran. Ucapan pujiannya dengan menggunakan lisan dan ditulis dalam permulân nazhm-nya yang indah, atas keindahan perbuatan Alloh Subhânahu wa ta'âlâ yang melaksanakan segala perbuatan-Nya dengan penuh kebebasan pilihan (ikhtiyâriy) tanpa ada sesuatu apapun yang mengharuskannya.

Tawfîq atau pertolongan Allôh Subhânahu wa ta'âlâ yang dimaksud adalah pertolongan kepada hamba-Nya dengan cara memberikan kemampuan dalam memperoleh sebab-sebab tercapainya derajat yang tinggi, yaitu berupa ketaatan kepada Alloh Subhânahu wa ta'âlâ dan Rosul-Nya Shollallôhu 'alayhi wa sallam.

Salah satu keistimewaan memuji Alloh, diantaranya dijelaskan oleh sebagian ulama ahli ma'rifah:

«الحمد لله ثمانية أحرف كأبواب الجنة، فمن قالها عن صفاء قلب استحق أن يدخل الجنة من أيها شاء، فيخير بينها إكراما ولا يختار إلا ما سبق في علمه تعالى أنه يدخل منه»
Lafazh “alhamdu lillâh” itu terdiri dari delapan huruf, sebagaimana jumlah pintu surga. Barangsiapa mengucapkan alhamdu lillâh dari hati yang bersih, maka ia berhak masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan. Ia akan diberi pilihan sebagai bentuk penghormatan, namun (pada hakikatnya) ia akan memilih pintu sesuai dengan yang ada dalam pengetahuan Alloh Subhânahu wa ta'âlâ.

Sholawat dan Salam

Sholawat adalah rohmat (kasih sayang Alloh) yang disertai dengan mengagungkan kepada Baginda Rosululloh Shollallôhu 'alayhi wa sallam. Dengan bersholawat, kita bermohon kepada Alloh supaya menganugerahkan rohmat-Nya kepada Baginda Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam. Diriwayatkan dalam hadits marfû' bahwa Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:

«ما جلس قوم فتفرقوا على غير الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم إلا تفرقوا عن أنتن من جيفة حمار»
Tidaklah suatu kaum duduk berkumpul kemudian berpisah tanpa membaca sholawat kepada Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam, melainkan mereka berpisah dari seburuk-buruknya bau bangkai himar.

Dengan melihat keutamaan sholawat ini, maka hendaknya kita memperbanyak sholawat kepada Baginda Nabi sebagai al-wasîthoh al-'uzhmâ (sebab utama) bagi setiap nikmat yang kita rasakan. Bahkan, Baginda Nabi merupakan asal mula keberadaan seluruh makhluk. Alloh Subhanahu wa ta'âlâ berfirman dalam hadits qudsiy:

{لولاك لولاك لما خلقت الأفلاك}
Jika bukan karena kamu (Muhammad), Jika bukan karena kamu (Muhammad), niscaya Aku tidak akan menciptakan alam ini.

Di samping berupa ungkapan terima kasih kepada Baginda Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam, sholawat juga mempunyai berbagai manafaat yang akan kembali kepada pembacanya, diantaranya: menyinari hati dari kegelapan, menjadi sebab seseorang mencapai keridhoan Alloh (wushûl), meluaskan rizki, dan orang yang memperbanyak sholawat akan dibebaskan oleh Alloh dari siksa neraka. Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:

«أتاني جبريل ببشارة لم يأتني بمثلها قط، قال من صلى عليك من أمتك مرة واحدة صلى الله عليه بها عشرا، ومن صلى عليك عشرا صلى الله عليه مائة، ومن صلى عليك مائة صلى الله عليه ألفا، ومن صلى عليك ألفا حرم الله جسده على النار»
Jibril mendatangiku dengan membawa kabar gembira yang belum pernah ia bawa kabar genbira seperti ini, Jibril berkata, "Barangsiapa dari ummatmu membaca sholawat kepadamu satu kali, maka Alloh akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Barangsiapa membaca sholawat kepadamu sepuluh kali, maka Alloh akan bersholawat kepadanya seratus kali. Barangsiapa membaca sholawat kepadamu seratus kali, maka Alloh akan bersholawat kepadanya seribu kali. Barangsiapa membaca sholawat kepadamu seribu kali, maka Alloh akan mengharamkan jasadnya atas siksa neraka."

Dalam membaca sholawat, kita diharuskan menjaga adab dan kesopanan, diantaranya dalam keadaan suci, menghadap kiblat, sambil merenungkan dzat Baginda Nabi yang mulia, membaca shholawat dengan suara yang jelas (tartil), dan tidak terburu-buru. Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:

«إذا صليتم علي فأحسنوا الصلاة علي فإنكم لا تدرون لعل ذلك يعرض علي فقولوا: "اللهم اجعل صلواتك وبركاتك على سيد المرسلين وإمام المتقين وخاتم النبيين سيدنا محمد عبدك ورسولك إمام الخير وقائد الخير ورسول الرحمة، اللهم ابعثه المقام المحمود الذي يغبطه فيه الأولون والآخرون»
Jika kalian bersholawat kepadaku, maka baguskanlah sholawatmu kepadaku, karena kalian tidak tahu sekiranya sholawat itu disodorkan kepadaku, ucapkanlah oleh kalian, "Ya Alloh jadikanlah rohmat dan keberkahanmu kepada penghulu para rosul, pemimpin orang-orang takwa, penutup para nabi, yaitu Baginda Muhammad, hamba-Mu, utusan-Mu, pemimpin kebaikan, penuntun kebaikan, dan utusan pembawa rohmat. Wahai Alloh, utuslah ia ke tempat terpuji (al-maqôm al-mahmûd) yang diinginkan oleh umat awal dan akhir." (HR. Daylamiy dari Ibnu Mas'ûd Rodhiyallôhu 'anhu)

Wallôhu a'lamu bish showâb
ــــــــــــــــــــــــــــــــ
Referensi:
1. Hidâyah al-Adzkiyâ`
2. Salâlim al-Fudholâ`
3. Kifâyah al-Atqiyâ`
FB Comments
0 Blogger Comments
Home